Rabu, 11 Mei 2011

# Bahayakah Gelombang Wi-fi ?


Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Yang berpendapat tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektromagnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive.

Benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan tubuh kita?


Jadi mikir-mikir sendiri deh, emang sih kalau kita kelamaan di depan komputer ataupun laptop, lama kelamaan kepala akan menjadi pusing. Bukan hanya itu aja sih, pengalaman aku juga pernah menghidupkan laptop semalaman dalam keadaan online internet, yah, sebenernya bukan sedang mengerjakan apa-apa, tapi cuma sekedar pengen semalam bersama laptop, haha , , ,akhirnya ketiduran. Saat bangun, eh…kepala pusingnya minta ampun, kupikir ini pasti karena efek laptop yang gak dimatiin semalaman. Seharian aku masih belum berminat ngidupin laptopku, masih kawatir dampak pusingnya muncul lagi. Hari berikutnya, keadaan memaksaku untuk menghidupkan si dia, hmmm….. langsung deh, liat layar desktop, kepalaku pusing lagi… apa emang ada pengaruhnya ya?? Mari kita lanjutkan membaca kita,,, hehe..


Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Belum ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.

Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: “Radiasi elektromagnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.” 


Hmm,, tapi bisa jadi kan radiasi elektromagnetik itu sangat dekat dengan tubuh misalnya ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan di sekeliling kita sendiri kebanyakan memang seperti itu. Sehingga setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.


Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Dan hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibandingkan pancaran yang dikeluarkan oleh ponsel.


Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.


Nah lo, jadi bingung khan???



Wi-Fi usb

“Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave.”

Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan pada kesehatan tubuh.

Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.”


Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.

Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: “Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil. Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama.” 


“ Namun bukan berarti semua radiasi elektromagnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh”, tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berrarti akan dampak negatif dari pengguanan wi-fi.
Sebenarnya yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukanlah pada gelombang wi-fi tersebut, tetapi pada perilaku seseorang dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.


Begitulah teman-teman, sekilas tentang Wi-Fi. Meski belum ada bukti penelitian yang pasti, apa salahnya klo kita kita sedia payung sebelum hujan, alias mengantisipasi terjadinya efek yang buruk pada diri kita sendiri. Ya ga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar